WALIKOTA IMBAU MASYARAKAT WASPADA PENYEBARAN PENYAKIT DBD SAAT MUSIM PENGHUJAN

Spread the love

BANDARLAMPUNG, BUMIWAWAY.ID – Maraknya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di kota Bandarlampung saat ini , Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana perintahkan puskesmas untuk segera memantau perkembangan warga di lingkungan setempat. Senin (17/10).

Hal itu, guna mengantisipasi banyaknya penularan penyakit DBD yang terjadi kepada warga.

“Sebenarnya sudah dilakukan keliling untuk penyemprotan bagi rumah-rumah yang ada di Kota Bandarlampung dan sekarang ini sedang pendataan yang terkena DBD,” ujarnya saat dimintai keterangan.

Orang nomor satu di kota Tapis Berseri tersebut memerintahkan kepada seluruh petugas Puskesmas setempat untuk segera memantau dan melaporkan jika ada yang terkena penyakit tersebut.

Baca Juga  EVA BERSAMA PT INDOMARCO PRISMATAMA MELEPAS KEBERKAHAN PESERTA MUDIK GRATIS

“Minta tolong kepada puskesmas untuk keliling memantau jangan takut lapor. Sebenarnya tidak apa-apa kalau lapor gak masalah, agar cepat kita tangani,” pungkasnya.

Eva menghimbau agar masyarakat selalu melakukan hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah adanya pertumbuhan jentik nyamuk di lingkungan setempat.

“Hidup bersih jangan buang sampah sembarangan, terus selokan jangan ada genangan air dan juga kita sama-sama tiap Jumat gotong royong. Kalau kita lakukan bersama insyallah,” tuturnya.

Kedepannya, dia berharap masyarakat agar waspada saat musim hujan. Sebabnya usai hujan pasti ada genangan air yang menyebabkan tempat tumbuhnya jentik nyamuk.

Baca Juga  WALIKOTA BERIKAN ARAHAN DAN PERHATIAN KHUSUS DI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

“Maka dari itu Camat, Lurah tetap hrus melakukan grebeg sungai. Kita berharap perumahan hrus di fasilitasi dreanase yang baik tidak asal-asalan,” jelasnya.

Kemudian, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega P mengatakan, untuk menghindari adanya pertumbuhan jentik nyamuk. Warga harus menerapkan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) Plus dengan teratur.

“Di got justru jarang. Dia (nyamuk) malah suka air bersih yang tergenang, vas bunga, tempat makan burung, dispenser air, itu harus rajin sehari 2 hari sekali harus ganti. Pengaruh cuaca sekarang juga menyelesaikan masalah menggunakan 3M plus tadi plusnya dengan bubuk abate,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa jentik nyamuk itu tidak mati saat di fogging, hanya mati yang dewasa saja. Sehingga waktu menjadi jentik harus pakai bubuk abate.

Baca Juga  PERINGATI HARI PAHLAWAN, WALIKOTA EVA DWIANA MINTA GENERASI MUDA JADIKAN PAHLAWAN SEBAGAI TELADAN

“Fogging juga cuaca buruk enggak boleh, dan jam juga harus dilihat. Karena nyamuknya itu menggigit antara pukul 10.00 sampai pukul 12.00 terus pukul 14.00 sampai pukul 16.00 jadi fogingnya diantara jam itu,” jelasnya.

Lanjutnya, ban bekas dan kain bekas juga tidak baik jika ada di lingkungan sekitar. Sebab dapat menimbulkan adanya pertumbuhan jentik nyamuk.

“Kolam kalau ada ikannya enggak apa-apa, kalau enggak ada itu yang bisa menyebabkan timbulnya jentik,” tuturnya. (Din/AA)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *