SATPOL PP KOTA GENCAR LAKUKAN PENERTIBAN MANUSIA SILVER DAN GEPENG 
BANDARLAMPUNG, BUMIWAWAY.ID – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Bandarlampung gencar melakukan razia rutin. Dalam aksinya ini, Satpol PP kota Bandarlampung mampu menjaring 6 orang yang terdiri dari satu manusia silver, satu pengamen, dan empat orang gepeng (Gelandangan Pengemis). Jum’at (1/4).
Plt kasat Pol PP kota Bandarlampung, Anthony mengatakan pihaknya mengamankan sejumlah anjal dan gepeng di beberapa titik. ” Tempat pertama kita lakukan razia di seputaran Mall Bumi Kedaton dan selanjutnya tim bergerak menuju Way Halim. Di traffic light Way Halim petugas menjaring seorang badut,” paparnya.
Menurut Anthony, mereka yang terjaring razia di giring ke Kantor Satpol PP Kota Bandarlampung dan dilakukan pembinaan. ” Kita data terlebih dahulu dan mereka kita berikan sanksi untuk membuat surat pernyataan, bilama mana terjaring kembali maka akan kita kirim ke Dinas Sosial,” tuturnya.
Sementara itu, terkait manusia gerobak yang biasanya marak terjadi saat bulan suci ramadhan, Anthony menegaskan pihaknya akan melakukan penertiban secara bertahap.
” Kita akan sweeping terlebih dahulu, dititik mana saja biasanya manusia gerobak itu mangkal. Dan akan langsung kita lakukan penertiban, agar tidak ada komplain dari masyarakat, ” tegas dia.
Dalam kesempatan ini, ia juga menghimbau kepada manusia gerobak untuk tetap menjaga ketertiban umum dengan tidak mangkal di pinggir jalan protokol.
” Fenomena manusia gerobak itu sudah mulai nampak, mereka mangkal di beberapa tempat khususnya di jalan protokol, jadi kita himbau kepada mereka bahwa mereka tidak boleh berada di jalan protokol karena akan menghambat kelancaran arus lalu lintas,” imbuanya.
Sementara itu salah seorang Manusia Silver, Suryadi mengaku dirinya tertangkap di pinggir jalanan Bypass. ” Kalau saya gak setor, tapi biasanya kalau yang lain setor uang ke seseorang sebagai pengganti uang beli bahan atau cat,” ujarnya.
Dia mengatakan, dalam sehari biasanya dalam sehari dirinya mendapat uang sejumlah Rp 100 ribu. “Kalau dulu rame, sekarang sepi. Pendapatan sehari saya Rp 100 ribu perhari. Dengan terjaring razia ini, tentunya saya menjadi kapok dan akan mencari pekerjaan lain saja,” bebernya. (Din/AA)