HeadlineWawaIndonesiaWawayWawayPemerintahWawayPristiwa

MANTAN TIMSES WALIKOTA BANTAH TITIP ANAK KE UNILA

BANDARLAMPUNG, BUMIWAWAY.ID – Diduga namanya terseret dalam sidang Karomani yang menitipkan calon mahasiswa kepadanya, Aryanto Yusuf yang pernah menjadi tim sukses walikota Eva Dwiana mengenaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan suap untuk meloloskan anaknya di Universitas Lampung (Unila), Rabu (25/1).

” Saya mengklarifikasi hal ini, dan memang betul anak saya kuliah di Unila, tapi dengan cara dan jalur yang benar dan sudah mengikuti prosedur sesuai aturan melalui pendaftaran, ikut tes, sampai menunggu pengumuman dan setelah dinyatakan lulus kita ikuti prosedur sesuai aturan di Unila. Jadi tidak ada Rp 1 pun uang haram yang keluar untuk pendidikan anak saya,” tegasnya saat ditemui LampungSegalow.co.id di rumahnya.

Baca Juga  PEMKAB LAMPUNG SELATAN GELAR SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2023

Menurut dia, saat anaknya mengikuti tes seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri dirinya bertemu dengan Dedi Hermawan saat dirinya mengantar anaknya tes jalur mandiri.

“Tadinya lewat jalur seleksi tidak masuk, jadi anak saya ikut jalur mandiri dan disitulah saya bertemu Dedi, Dedi bertanya kepada saya, Ngapain bro? terus saya jawab nganter anak tes, mohon doa dan bantuanya ya, terus dia bilang ok. Dan tidak ada uang Rp 1 pun,” kata dia.

Mantan tim sukses Eva Dwiana menyayangkan perihal nama ibu walikota Eva Dwiana dibawa-bawa dalam kasus ini. ” Yang saya kaget, kenapa nama ibu walikota terbawa-bawa dan tercatut. Jadi saya klarifikasi tidak ada titipan ibu walikota, dan memang benar saat itu saya pernah menjadi tim sukses walikota, jadi mungkin pemikiran orang ketika saya berbicara dengan Dedi itu seolah-olah walikota yang titip karena saya tim suksesnya,” ujarnya.

Baca Juga  CAMAT KEDATON BANTAH LAKUKAN ANCAMAN TERHADAP PEDAGANG GORENGAN

“Mungkin di daftar yang dibuat KPK itu titipan walikota, padahal saya sendiri tidak pernah berkomunikasi langsung dengan walikota perihal kuliah anak saya ini. Apalagi fakultas yang di daftar anak saya ini fakultas Fisip bukan fakultas bergengsi seperti kedokteran dan jalur mandiri yang pembiayaan lebih besar daripada jalur murni,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Aryanto Yusuf bersedia jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.

Baca Juga  KPU PROVINSI LAMPUNG GELAR RAKOR UJI PUBLIK RANCANGAN PENATAAN DAPIL DAN ALOKASI KURSI PEMILU ANGGOTA DPRD LAMPUNG

“Saya bersedia kapan KPK mau periksa saya untuk membuktikan ucapan saya ini, saya persilahkan. Jadi ini pengembangan kasus yang bagus dari KPK jadi lebih jelas siapa yang terlibat dalam penyuapan ini. Dan untuk ibu walikota saya minta maaf karena namanya terbawa hanya karena saya dulu pernah menjadi tim suksesnya. Ini tidak ada kaitannya, tidak ada sangkut pautnya ibu walikota dengan keterangan ibu dekan dipersidangan. Saya justru sangat menyesal nama ibu walikota dibawa-bawa, itu bukan keponakan ibu wali ya, tapi anak saya,” ungkapnya. (Din/AA)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *