BANDARLAMPUNG, BUMIWAWAY.ID – Beberapa warga mengajukan protes kepada petugas loket Disdukcapil kota Bandarlampung lantaran e-KTP miliknya tak kunjung jadi. Selasa (8/3).
Siti Maesaroh warga Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumiwaras mengeluh lantaran e-KTP miliknya tak kunjung jadi. Padahal dia sudah melakukan perekaman, bahkan surat keterangan (suket) sebagai ganti e-KTP untuk keperluan persyaratan administrasi.
” Saya kesini mau perpanjang KTP, karena KTP saya kejambret. Sebelumnya saya sempat kesini, namun kata petugas hari Senin saya di suruh datang lagi kesini, tapi masih aja belum jadi. Ini sudah tiga kali saya datang, sekarang alasannya blanko KTP nya kosong,” beber dia
Siti merasa kecewa lantaran petugas Dissukcapil terkesan berbelat-belit. Sudah satu bulan lamanya akan tetapi tidak ada hasil. ” Saya sudah bolak-balik datang, tapi tetap saja gak ada KTP nya. Kalau kayak gini terus saya capek, sudah rugi waktu, rugi ongkos. Saya kesini naik angkot loh, jadi tolonglah kalau janjinya hari Senin ya hari itu jadi. Katanya juga cuma 15 menit buat KTP, tapi ini mana?sudah berhari-hari belum jadi juga,” ungkap Ika sambil menghela nafas.
Siti berharap, pemerintah kota Bandarlampung bisa mengatasi hal ini dengan mengeluarkan solusi yang lebih cepat dan tepat.
” Saya gak tahu pasti masalahnya dimana, tapi yang jelas pemerintah bisa lah mengatasi ketersediaan blanko KTP yang katanya sering dibilang petugasnya kosong terus, kayak ditambah lagi gitu ketersediaan blankonya,” harap dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Seny yang merupakan warga Tanjung Karang. Ia mengaku e-KTP miliknya tak kunjung jadi sejak tahun 2019. ” KTP saya hilang, lalu saya perbarui kesini. Janjinya pihak Disksdukcapil akan menelpon jika blanko sudah tersedia, tapi saya tunggu sudah tiga tahun, dari tahun 2019 sampai tahun 2022 belum juga dihubungi,” ungkap dia.
Secara gamblang, Seny mengaku kecewa dengan pelayanan Disdukcapil, selain KTP yang tak kunjung jadi, Seny juga mengeluhkan pelayanan petugas loket yang tidak menerapkan 3S (Senyum, Salam, Sapa).
” Alasannya blanko belum ada. Jelas kecewa lah, katanya mau ditelpon kalau blanko sudah ada, tapi nomor saya saja gak dicatat. Malah suruh tunggu lagi. Tadi saya juga sempat berdebat dengan petugas. Pelayanannya kurang ramah,” tegas dia.
Sementara itu, salah seorang petugas di bagian perekaman KTP-e mengatakan penyebab ramainya masyarakat yang ramai mengurus KTP-e disebabkan blangko kosong dan perubahan pada sistem.“Blangko kosong, sama ada pembaruan sistem,” kata dia.
Dari pantaua, terlihat warga berkumpul untuk mengurus dokumen kependudukan di gedung Satu Atap hari ini cukup ramai padahal masih dalam masa pandemi. Mereka mengantri dan menunggu namanya di panggil petugas untuk mengambil dokumen pendudukan.
Selain itu Disdukcapil Kota Bandarlampung pernah membuat aplikasi yang diberi nama Permen Manis yang bisa di download di Play Store untuk memudahkan masyarakat yang akan mengurus dokumen kependudukan selama masa pandemi.
Sayangnya aplikasi Permen Manis sudah tidak ada lagi di play store. (Din/AA)