Yahya Cholil Terpilih Ketum PBNU
BANDARLAMPUNG, BUMIWAWAY.ID – Rapat Pleno ke III dan IV Muktamar ke-34 telah menetapkan, KH. Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026, dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung. Jum’at (24/12).
Dalam Muktamar ke-34 NU, mekanisme pemilihan Ketum PBNU ini menggunakan mekanisme pemungutan suara (voting) dan proses pemungutan suara dilakukan secara dua tahap. Yakni pemilihan tahap pertama berlangsung pada pukul 02.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Dalam proses ini muncul beberapa nama sebagai bakal calon, seperti KH. As’ad Said Ali dan KH. Marzuki Mustamar. Namun, hanya KH. Yahya Cholil dan KH. Sahid Aqil Siradj yang lolos dalam tahap kedua sebagai calon Ketua PBNU setalah mendpaat lebih dari 99 suara. Dengan perolehan suara KH. Yahya Cholil Staquf 327 suara dan KH. Sahid Aqil Siradj mendapatkan 203 suara.
Kemenangan Gus Yahya ini disambut haru oleh para pendukungnya. Teriakan takbir pun menggema di GSG Unila.
“Allahuakbar,” teriak para pendukung sambil bersholawat.
Menanggapi kemenangannya, Gus Yahya mengatakan, bahwa dalam pemilihan Ketum PBNU menjadi momentum yang sangat mendebarkan.
“Karena saya tahu, ada pekerjaan berat yang harus saya lakukan. Tapi saya juga berbesar hati karena sudah membuat kesepakatan dengan seluruh pengurus cabang maupun wilayah untuk memulai satu cara kerja sedemikian rupa, sehingga kita bisa menyangga beban bersama dan bergerak seirama untuk mencapai tujuan bersama,” kata dia.
Untuk agenda kedepan, lanjut dia, adalah agenda menghidupkan Gus Dur (Abdurrahman Wahid).
“Kita tahu bahwa ini bukan konsep yang sederhana tetapi di masing-masing masyarakat tentang Gus Dur akan bisa menangkap dengan menghidupkan Gus Dur. Selama ini Gus Dur melakukan semua yang beliau lakukan sendirian dan tidak mungkin ada seseorang yang mampu menggantikan beliau. Nah, tetapi, kita semua masih membutuhkan fungsi Gus Dur, butuhkan peran Gus Dur dan keyakakinan Gus Dur,” ungkap dia.
Dia menambahkan, bahwa NU berusaha membangun strategis sebagai organisasi bisa hadir sebagai pelaksana Gus Dur.
“Sehingga masyarakat merasakan apa yang dilakukan NU, maupun layanan yang dilakukan NU masyarakat bisa merasakan seolah-olah Gus Dur hadir kembali,” ujar dia.
Menurut dia, kabinet ini menggambarkan kabinet kerja-kerja. Dan kedepannya, KH. Sahid akan dilibatkan dalam kepengurusan.
“Ini semacam olahraga saja. Pasti kita libatkan dan saya akan berbicara dengan Rais Aam sebagai pemimpin tertinggi tentu dia mempunyai pandangan-pandangan yang tajam tentang ini,” jelas dia.
Diketahui, dari pantauan Lampung Segalow di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), pemilihan tahap kedua dimulai pada pukul 06.40 WIB sampai 09.30 WIB, dan setelah dilakukan penghitungan suara KH. Yahya Cholil Staquf atau lebih akrab disapa Gus Yahya ini meraup suara sebanyak 337 suara, mengungguli petahana dua periode Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj yang hanya meraih 210 suara. Sementara satu suara dinyatakan tidak sah dari total 547 suara. Dan setelah pemilihan suara usai, akan dilakukan pengesahan Ketum PBNU yang dipimpin langsung oleh Rais Aam yakni KH. Miftachul Akhyar. (Din/AA)