TPI ITJEN KEMENHAM RI KUNJUNGI LAPAS LAMTENG
LAMPUNG TENGAH, BUMIWAWAY.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, lakukan kesiapan dalam mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Tahun 2022.
Dalam hal ini, Lapas Kelas II B ini mendapat kunjungan dari Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (KemenHAM RI) pada Kamis (02/06).
Kunjungan monitoring dan evaluasi oleh TPI yang disambut Kepala Lapas (Kalapas), Deniel Arief, beserta jajarannya. Setibanya di tempat, tim diajak mengelilingi area gedung utama perkantoran terlebih dahulu, dengan tujuan agar tim tersebut dapat mengetahui bahwa saat ini gedung Lapas Kelas II B Gunung Sugih sudah berwajah baru, termasuk gedung utamanya yang baru saja dibangun.
“Dengan banyaknya perubahan bangunan yang telah diperbaharui serta gedung utamanya, Lapas ini juga telah didukung dengan sarana dan prasarana yang rapi, baik penataan di luar maupun di dalam gedung yang mana sedikit menampakkan suatu inovasi unik dan tersendiri,” terang dia.
Rombongan Tim yang terdiri dari Penanggung Jawab yaitu Luluk Ratnaningtyas, Anton Parasian selaku Ketua Tim, Aminullah Noor Pakpahan sebagai Pengendali Teknis, dan Indra Saputra, Raden Bagus Wasito Utomo, dan Vania Reghina Irsya sebagai anggota Tim.
Momen ini terlihat sangat meriah dan menarik terutama disaat mereka meneriakkan ‘yel-yel’ yang disertai dengan gempalan tangan, seraya melakukan sentakan kaki dengan penuh semangat dan kekompakan.
“Ini adalah bukti bahwa sesama insan Lapas satu sama lainnya saling menyemangati,” papar petugas kepada awak media .
Selanjutnya, dilanjutkan tanya jawab satu demi satu pertanyaan dari tim penilai dan semua petugas dari Lapas mampu dengan cerdas meresponnya. Bahkan tim tersebut terkesan nyaris kandas pertanyaan, sebab jawabannya diketahui sesuai dengan kenyataan. Karena dalam paparan Kalapas terkait dengan inovasi, program dan rencana kerja merupakan suatu bukti kerja keras jajaran Lapas secara bersama.
“Seluruh inovasi, program dan rencana kerja, kami telah kerjakan dengan rasa sungguh – sungguh demi mewujudkan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM, dan kami telah berusaha semaksimal mungkin, harapan dapat menghasilkan suatu manfaat yang terbaik, namun andaikan gagal, itu merupakan sesuatu yang tertunda, dan jadikan sebagai bahan motivator yang harus diperbaiki, agar kedepannya dapat bangkit dalam upaya menggapai yang terbaik,” tegas mantan Kalapas Kotabumi ini. (S/AA)