BANDARLAMPUNG, BUMIWAWAY.ID – Pihak perumahan Rubicon Estate II melalui kuasa hukumnya, Denny Fariz merasa keberatan untuk melakukan penandatangan BA pengukuran ulang tanah yang di duga di serobot oleh Tata Indra yang di jual ke SMK Negeri 6.
” Kami keberatan untuk pengukuran ulang, karena itu memang benar di serobot,” tegas dia saat di mintai keterangan Rabu (15/12).
Menurut dia, pertemuan di Polres kemarin (1/12) yang di hadiri oleh Tata Indra, Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, dan Pihak Rubicon Estate II meminta agar Rubicon Estate II untuk menandatangani BA pengukuran tanah mereka.
” Pihak Rubicon sendiri tidak ada keharusan untuk menandatangani. Jadi dari laporan tersebut silahkan kalau ingin mengukur tanah mereka, artinya Rubicon II tetap berpegang terhadap BA hasil ukur Badab Pertanahan Nasional (BPN) bahwa itu (tanah) benar milik Rubicon II,” terang dia.
Sebelumnya, tanah tersebut pernah dilakukan pengukuran ulang oleh BPN sebagai tindak lanjut dari peristiwa penyerobotan kemarin yang menyatakan bahwa tanya tersebut memang benar milik Rubicon Estate II.
” Di lokasi tersebut sudah kita pager panel terhadap tanah milik Rubicon Estate II. Dan kami juga sudah melakukan laporan kepolisian terhadap penyerobotan ini yang di laporkan Tata Indra kebetulan yang beli kan Disdik. Jadi terkait hal ini sudah kita serahkan ke penyidik, bukti-bukti sudah kita berikan. Nah, terkait perkembangannya sampai saat ini masih penyelidikan. Cuma ya bisa terpenuhi unsurnya karena memang benar tanah Rubicon II yang mereka serobot,” beber dia.
Dia mengatakan dalam pengadaan tanah tersebut rentan sekali melanggar SOP mereka sendiri. “Sertifikatnya atas nama siapa? Kalau Tata Indra merasa itu masih tanah dia, dan dia ingin melakukan pengukuran ulang segala macem, gak ada hubungannya dengan kita yang jelas BA dari BPN sudah menunjukkan kalau itu hak miliknya Rubicon II. Sebelumnya kan sudah pernah di lakukan pengukuran ulang yang disaksikan oleh Tata Indra. Saya juga gak ngerti apa? gimana mereka? dalam bal pengajuannya seperti apa? Itu saya gak ngerti itu. Itu teknis mereka.” Kata dia. (Din/AA)