PKL Kecewa Terhadap Pemerintah

Spread the love

BANDARLAMPUNG, BUMIWAWAY.ID – Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Bambu Kuning di Jalan Bukit Tinggi, Kelurahan Kelapa Tiga, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung yang secara paksa membongkar lapak dagang mereka. Kamis (30/12).

“Wuuuh seribu kali kecewa dong, inikan tempat kita mencari makan,” ungkap salah satu PKL, Bainar (70).

Bainar menerangkan, bahwa PKL yang memiliki lapak ini setiap harinya membayar (iuran uang retribusi) salar.

“Retribusi kita bayar, semuanya bayar, cuma lahan tempat kita tidak sewa. Sehari itu kita membayar Rp2 ribu ada yang Rp3 ribu,” beber dia.

Baca Juga  SEORANG JURNALIS MEDIA ONLINE DI BACOK OLEH PEMUDA MABUK

Sementara itu, Dewi Ayu (30) menambahkan, para pedagang harus membayar uang salar dengan total sejumlah Rp7 hingga Rp8 ribu/harinya.

“Yang narik uang salar itu setiap harinya dari pihak pengembang, Security (keamanan) ada, dari Dinas Pasar ada, dan sampah. Masing-masing harus bayar sebesar Rp2 ribu, jadi totalnya Rp8 ribu/hari,” jelas dia.

Menurut Bainar dan Dewi Ayu, setelah dilakukan pembongkaran ini mereka akan tetap melakukan kucing-kucingan dengan Pemkot dan tetap membuka lapak di lahan yang sudah dibersihkan.

Baca Juga  WARGA BERSIHKAN SAMPAH DI SUNGAI GERABAK KATIBUNG

“Kita dipindahkan ke atas, tapi kita tidak bersedia bayar. Waktu Tahun 2017 juga kita pernah dipindahkan ke atas. Tiga bulan kami turun lagi ke bawah, karena di atas (lantai 3) kami tidak mendapatkan hasil. Kami pingin kucing-kucingan lagi seperti Tahun 2017. Kami akan tetap bertahan disini, mengulang lagi meskipun harus pakai asongan,” kata dia.

Dia menjelaskan, kalaupun setelah kucing-kucingan nanti dibongkar lagi, kami akan tetap disini. “Ya terserah, kalau mau dibongkar, yang penting kami menjalankannya dulu. Karena disini tempat kami mencari rezeki, tempat kami mencari sesuap nasi, untuk membina anak kami, serta membiayai pendidikan anak dan cucu kami,” lanjut dia.

Baca Juga  RESKRIM POLSEK PANJANG AMANKAN PELAKU KASUS NARKOBA JENIS SABU-SABU

Dari pengakuan para pedagang ini, saat lapaknya dipindahkan ke atas mereka sepi pelanggan. “Kadang tiga hari tidak ada pelanggan/pembeli yang datang. Kalau dulu setiap tahunnya, kita diminta uang retribusi oleh Satpol-PP tapi kalau tahun kesini gak ada,” ucap dia. (Din/AA)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *